Hemmm, masih ada nih yang lihat perempuan yang lagi olahraga terus pikirannya kemana-mana? Duh…heran deh itu pikiran kok bisa gitu sih.
Secara kultural masih banyak masyarakat kita yang gemar dengan olahraga, apalagi olahraga dapat menghadirkan zat dopamin dalam tubuh sehingga membuat kita lebih bahagia dan jauh lebih bugar pastinya, lalu kenapa masih banyak yang memiliki stigma bahwa perempuan dalam berolahraga itu buruk?
Kita lihat dari hasil penelitian Barlian (2023) yang mengatakan bahwa sampai saat ini pemikiran patriarki lah yang membuat perempuan modern dianggap anomali ketika bergelut dalam berolahraga, loh kok gitu sih….
Yap, benar sekali, mungkin teman-teman yang masih sempat-sempatnya membayangkan hal aneh saat perempuan berolahraga lah masalahnya, bila kita amati budaya ini sudah menggerogoti alam bawah sadar kita bahwa perempuan sebagai mahkluk sosial itu musnah, pemikiran ini melihat perempuan dari sudut pandang tidak etis dan melulu soal dapur dan anak, duh…kasihan banget ya jadi perempuan, mau gerak dikit dikira pamer body, mau lari dikit dikira umbar aurat.
Eksistensi patriarki masih tersisa hingga sekarang, sehingga perempuan modern (berolahraga) masih digandoli identitas maskunilitas, seperti tubuh berotot dan kokoh pula dengan simbol kekuatan dan kekerasan, dengan begitulah identitas gender yang bias ketika perempuan berolahraga.
Sampai sini masih ada nih yang berpikiran aneh-aneh pas perempuan olahraga? Yuk coba baca lebih lanjut tulisan ini https://doi.org/10.31258/jassi.2.2.128-138
Ref:
Barlian, E. MEMPELAJARI PERAN SOSIAL WANITA DALAM OLAHRAGA DENGAN KONTROVERSI CITRA PATRIARKI DIMASYARAKAT. Journal Sport Science Indonesia, 2(2), 128-138. https://doi.org/10.31258/jassi.2.2.128-138