Mengapa Kehormatan dalam Bisnis Penting?

Lalu Nurcholis Husnu
3 Min Read
10 Etika Berbisnis Ala Rasulullah

Mengapa Kehormatan dalam Bisnis Penting? 10 Etika Berbisnis Ala Rasulullah

Meski tidak sedikit di era sekarang ini yang masih mementingkan profit saja tanpa memperhatikan kebenaran dalam proses bisnis. Kita sebagai orang yang memiliki kehormatan, harus berani dan mau menerapkan etika berbisnis yang baik meski tidak sempurna.

Jika berkaca dari sudut pandang Bisnis Ala Rasulullah, ada 10 prinsip etika berbisnis yang harus kita pegang teguh. Seperti:

  1. Kejujuran: Rasulullah selalu mendorong kejujuran dalam segala aspek kehidupan. Beliau “siapapun yang membuat penipuan itu bukanlah dari golongan kami” (H.R. Al Quzwani).
  2. Tolong-Menolong: Rasulullah mengajarkan kita untuk saling membantu dan berkontribusi pada kebaikan bersama. Ini berlaku juga dalam dunia bisnis. Bisa kita lihat disetiap pebisnis sukses di Dunia, Saling membantu atau yang biasa disebut dengan partnership dalam bisnis perlu kita terapkan guna menunjang percepatan keberhasilan bisnis.
  3. Takaran yang Jujur: Berat dan takaran yang jujur dalam berbisnis adalah suatu keharusan. Rasulullah bahkan mengutip ayat suci dalam Al-Quran (QS 83:112) yang menekankan pentingnya takaran yang benar dan adil.
  4. Tidak Mengejek Pesaing: Tidak jarang antara kompetitor melakukan fitnah, menjelekkan usaha atau produk kompetitor. Rasulullah melarang praktek ini (H.R. Muttafaq ‘alaih). Maka dari itu, mari kita tanamkan terus sikap fair play dalam bisnis.
  5. Tidak Menimbun Harta: Menyimpan harta tanpa tujuan baik dapat mengganggu stabilitas pasar. Rasulullah menekankan bahwa etika bisnis melarang praktik seperti ini.
  6. Tidak Ada Monopoli: Tidak jarang juga penguasaan pasar oleh kalangan konglomerat dilakukan. Menguasai pasar secara penuh adalah praktik yang tidak baik dan dilarang dalam Islam.
  7. Barang Dagangan yang Halal: Barang yang diperdagangkan haruslah halal dan suci, sesuai dengan ajaran agama (H.R. Jabir).
  8. Terhindar dari Riba: Praktik riba dihindari, sesuai dengan larangan dalam Al-Quran.
  9. Saling Ridho: Dalam kerjasama ataupun praktik bisnis yang lain, persetujuan semua pihak dan tanpa adanya paksaan harus dilakukan.
  10. Pembayaran yang Adil: Pembayaran upah harus dilakukan dengan segera dan sesuai dengan kerja yang dilakukan. Bahkan dalam haditsnya Rasulullah berkata, “Berikanlah upah pada karyawan, sebelum ia
    kering keringatnya.”.

Semoga dengan mengikuti prinsip-prinsip etika berbisnis ala Rasulullah kita dapat menciptakan lingkungan bisnis yang lebih adil, jujur, dan bermanfaat bagi semua. Baca selengkapnya di sini http://dx.doi.org/10.29040/jiei.v7i1.1862

Referensi:

Hardiati, N. (2021). Etika Bisnis Rasulullah SAW Sebagai Pelaku Usaha Sukses dalam Perspektif Maqashid Syariah. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam7(1), 513-518. http://dx.doi.org/10.29040/jiei.v7i1.1862

Share This Article
Lalu Nurcholis Husnu yang kerap disapa LALU ini merupakan salah satu makhluk hidup langka di dunia yang akan terus tumbuh dan berkembang di era digital.
Leave a comment
Layanan Prima Taman Sains

Form Pendaftaran Kontributor Penulis tamansains.com